Ikut PKN Tingkat II Di Surabaya, Begini Kata Sekretaris DPRD Kabupaten Bangka

oleh -118 Dilihat

SEKRETARIS DPRD Kabupaten Bangka Erry Gusnawan, bersama Kepala Dinas Sosial Bahrudin Bafa mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat II angkatan 12, di BKPSDM Surabaya, Jawa Timur, dibawah naungan LAN RI.

Menurut Erry Gusnawan, Pendidikan ini diikuti pejabat yang sudah menduduki Esselon ll guna promosi jabatan, yang bertujuan menunjang kegiatan-kegiatan dalam melaksanakan tugas sehari harinya

“Pendidikan akan berlangsung kurang lebih 3 bulan setengah, dimulai akhir bulan Juli lalu dan akan berakhir di pertengahan Oktober 2022,” ujar Erry.

Untuk tahun ini, sambung Erry, PKN tingkat II angkatan 12 tahun 2022 mengusung tema “Pengembangan sosial kultural untuk Pembangunan kelanjutan”. “Tema ini sangat memiliki makna yang luar biasa dalam proses perubahan menuju pembangunan yang berkelanjutan,” katanya.

“Pembangunan kelanjutan kedepan didasari dengan mengadopsi sosial kultural yang berlaku di daerah masing-masing,” tambahnya.

Ia mengungkapkan, selama mengikuti pendidikan, peserta didik dibekali beberapa hal terkait dengan kepemimpinan seperti, motivasi, menagemen kepemimpinan dan bagaimana kami merubah mindset fungsi pelayanan kedepan.

“Pada intinya PNS bukan dilayani, tetapi adalah pelayan bagi masyarakat,” pungkasnya.

“Selama pendidikan kami diberikan kewajiban untuk menyusun proyek perubahan terkait dengan tugas kami sehari-hari dilingkungan kerja masing-masing,” imbunya.

Dikatakan Erry, kalau tupoksi dirinya adalah berfungsi memfasilitas anggota DPRD saja. sedangkan fungsi DPRD sendiri memiliki fungsi legalitas, anggaran dan pengawasan.

“Sementara untuk proyek perubahan ini saya terfokus pada anggaran saja,” paparnya.

Dalam hal anggaran, tambah Erry, pimpinan DPRD mempunyai hak untuk menyampaikan pokok-Pokok pikiran atau di singkat dengan E-Pokir.

Pokok pikiran ini akan terhimpun dalam usulan masyarakat ketika anggota DPRD melaksanakan reses, Cuma kelemahan reses itu, kata Erry, dilaksanakan secara priodik dan manual ,sehingga usulan masyarakat yang diterima dalam reses tidak lengkap saat akan dientry ke dalam Sistem Aplikasi Keuangan Daerah (SKPD).

“Dengan pertimbangan tersebut, kami mencoba membuat suatu sistem aplikasi berbasis android, dimana nantinya masyarakat bisa menyampaikan usulan dan menyampaikan pokok pikiran mereka kepada anggota sesuai dapil masing-masing,” paparnya.

“Menyikapi permasalahan tersebut dan banyaknya terjadi kelemahan dan kekurangan yang diusulkan masyarakat, maka saya mencoba mencari aplikasi, formula atau sistem apa yang cocok, simple, jelas, dan lengkap.

Sehingga nantinya memudahkan masyarakat menyampaikan ide-ide dan pokok pikirannya. Setelah berpikir selintas terbesit sebuah ide dibenak dengan mengusung aplikasi yang berbasis android yakni Aplikasi “PUKAT”.

“Pukat mengandung arti yaitu Pikiran dan Usulan masyarakat,” katanya lagi.(ry)