Wakil Ketua II DPRD Tanjabbar Beserta Rombongan Kunker Ke Lapas Kelas IIB Kuala Tungkal

oleh -53 Dilihat

Kuala Tungkal – Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbbar), Muh. Sjafril Simamora, S.H didampingi Anggota badan anggaran Jamal Darmawan Sie dan Asisten I Seketariat Daerah, Hidayat melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Lapas Kelas IIB Kuala Tungkal, Rabu (1/2/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD beserta rombongan langsung turun ke lapangan ditempat Warga Binaan Pemasyarakat (WBP) Lapas Kelas IIB Kuala Tungkal yang sedang melaksanakan kegiatan kepribadian berupa kegiatan sarana kerohanian dan sarana olahraga, serta kegiatan kemandirian yaitu Taman sarana asimilasi dan edukasi (SAE) Lapas Kuala Tungkal yang terdapat kegiatan perikanan, peternakan ayam, peternakan bebek, dan perkebunan pisang.

Wakil Ketua DPRD Tanjabbar, Muh. Sjafril Simamora sangat mengapresiasi Lapas Kuala Tungkal atas upaya untuk meningkatkan kualitas WBP dengan diberikan fasilitas berbagai macam kegiatan, baik kegiatan kepribadian maupun kemandirian dengan harapan WBP mendapatkan keterampilan atau keahlian khusus sebagai bekal penghidupan disaat menghirup udara bebas kelak.

“Kami dari DPRD Tanjabbar sangat mendukung sepenuhnya kegiatan kemandirian yang ada di Lapas ini dengan segala potensi yang tersedia, namun kami berharap kepada pihak Lapas agar lebih intens menjalin komunikasi dengan pihak pemerintah daerah guna mendukung segala kegiatan kemandirian yang terdapat di Lapas supaya lebih sempurna lagi,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Kuala Tungkal, I Gusti Lanang Agus CP melalui Kasi Binadik dan Giatja, Ali Sodikin menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan kegiatan kunker ini.

Ali mengakui, dari sekian banyak kegiatan yang ada di Lapas mengharapkan dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda), maupun pihak terkait lainnya dalam mengatasi hambatan kegiatan kepribadian dan kemandirian WBP.

“Hambatan kami disini terkait kegiatan kepribadian berupa masih minimnya sarana alat kesenian dan olah raga,” kata Ali Sodikin.

“Sedangkan kegiatan kemandirian yaitu selain pengadaan bibit ikan, ayam dan bebek, juga pemberian pakan yang harganya cukup tinggi di pasar, sehingga sulit dijangkau oleh pihak Lapas, untuk itu kami membutuhkan suatu alat untuk membuat pakan ikan dan ternak sehingga kami dapat memproduksi pakan yang berkualitas,” pungkasnya. (yn)