Sinergi Dengan Program Nawacita Presiden, BKHI NU Siapkan Santri Kreatif

oleh -44 Dilihat

SantriTangerang – Dalam mendukung kemandirian ekonomi kerakyatan dan berkesinambungan dengan saling bersinergi dengan program nawacita Presiden Joko Widodo, Bengkel Kreatif Hello Indonesia Nahdatul Ulama (BKHI-NU) menggelar talkshow kreatif dengan tema “Santri Kreatif Preneur Indonesia” di Bintaro, Tangerang.(6/3)

“Kegiatan talkshow ini untuk mencari output dari pihak Pemerintah, Kepolisian, Perbankan dan pihak-pihak lain, untuk memberikan masukan terhadap generasi muda khususnya para santri,” kata Pendiri BKHI -NU, Holis Satriawan.

Tempat ini, lanjut Holis, akan mendidik santri dan pemuda-pemudi seluruh indonesia menjadi kreatif, yang nantinya akan mengimplementasikan ilmunya ke daerahnya masing-masing.

“seperti beberapa program Nawa Cita Presiden Jokowi, pada point ke 7, Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Untuk itulah dalam kegiatan ini kami membahas berbagai program dan kebijakan pemerintah pusat, seperti program KUR, UMKM dan kemandirian ekonomi pesantren,” papar Holis

Holis juga membuka kesempatan bagi siapapun yang ingin meningkatkan kreatifitasnya untuk sama-sama belajar di BKHI. Pihaknya siap menjadi wadah bagi pengembangan kualitas individu-individu muda.

“Ini adalah sebuah prototype, sebuah contoh saja. Dengan satu tempat ini kita bisa melakukan apapun. Mulai dari seni, pendidikan, ekonomi kreatif, keagamaan, sosial, dan banyak hal yang bisa kita lakukan di satu tempat ini,” jelas Holis yang juga peraih rekor melukis tercepat dan terbanyak mengunakan media lumpur Lapindo.

Di samping itu BKHI juga siap memfasilitasi pemangku kepentingan, mulai dari kecamatan hingga provinsi, yang memerlukan tempat rapat atau kegiatan lainnya. Apalagi di lokasi tersebut juga sudah dilengkapi dengan infrastruktur pendukung. BKHI memiliki kafe, butik, artshop hingga workshop yang semuanya dihasilkan oleh kreatifitas para santrinya.

“Jadi ini bisa dimanfaatkan oleh pak camat, oleh pihak dari walikota, dari Gubernuran. Semua bisa rapat, kita akan bikin pameran, kita akan bikin banyak hal di sini,” katanya.

Sementara itu, staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya Irjen Pol Tugas Dwi Apriyanto mengatakan, Polri membuka kuota khusus bagi santri yang ingin menjadi anggota polisi demi mengubah persepsi miring masyarakat tentang polisi yang berakhlak kurang baik.

“Perlu ada ide untuk merubah mindset masyarakat, yang penting revolusi mental, moralitasnya. Saya berharap pejabat banyak dari pondok pesantren. Ada jalur khusus dari pesantren kita berburu. Kita haluskan hati dulu, baru intelektualitas,” ujarnya.

Ia juga menerangkan, kuota yang diberikan biasanya 3 orang dari setiap Kota untuk diseleksi. Seleksi santri tersebut dilihat dari kondisi fisik, kesehatan, dan ilmu agamanya.

“Dari tahun lalu progran itu sudah beri jalur khusus untuk santri yang kompeten. Nantinya diseleksi dari segi fisik, kesehatan dan ilmu agamanya,” jelasnya.

Mantan Kapolda Maluku Utara itu juga mengharapkan santri untuk meningkatkan kualitas dan iptek, agar dapat bersaing dengan yang diharapkan.

“Kita mendorong dan koordinasi supaya saudara-saudara (santri) begitu keluar siap menerima dan diterima masyarakat kembali untuk bersaing,” tuturnya.

Diskusi ini dihadiri Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI Catur Budi Harto, staf ahli walikota Tangsel Sutiyarno, Direktur Pelayanan Sosial Dasar Kemendes PDTT Hanibal Hamidi dan dari Kemenpora.(Her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *