Tanjabbar – Rumiah, pedagang di kantin SMP 1 Merlung merasa diintimidasi untuk tidak berjualan lagi di sekolah, karena diduga beda pilihan dengan orang yang mengaku memiliki tanah, dalam pilkada 2024 lalu.
“Katanya saya joget-joget dukung paslon UAS- Katamso, saya bilang mana bukti saya joget-joget, lagi pula saya kan bukan PNS tidak ada salahnya saya mendukung paslon UAS- Katamso, itu kan keluarga saya,” ujar Rumiah melalui aplikasi pesan singkat (WhatsApp), Selasa (3/12/2024).
“Tanah inikan sudah dihibahkan, jadi itu sudah sah milik pemerintah bukan milik keluarga mereka lagi,” tambahnya.
“Bukan Kepsek yang mengusir saya Pak,” katanya
Sementara itu, tokoh masyarakat merlung, Alamsyah meminta, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) untuk bisa turun tangan dengan adanya kejadian tersebut.
“Pemkab turun tangan, jangan ada yang klaim tanah itu milik pribadi, karena apa bangunan yang sudah gunakan APBD itu milik publik bukan pribadi,” tegasnya.(yn)