Hari Ke 7 Operasi Patuh Lodaya, Polda Jabar Telah Tilang 12.861 Pelanggar Lalu Lintas

oleh -67 Dilihat
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Drs. S. Erlangga

Jawa Barat – Memasuki hari ke Tujuh (7) Operasi Patuh Lodaya 2020, Polda Jabar masih fokus edukasi protokol kesehatan, dan telah mengeluarkan 12.861 surat tilang, juga memberi teguran pada 47.892 pelanggar lalu lintas.

Hal itu diungkap oleh Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Drs. S. Erlangga, dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi, Kamis (30/7/2020).

Ia menjelaskan, pelanggaran lalu-lintas tilang tahun 2019 adalah sebanyak 50.844 sedangkan tahun 2020 adalah 12.861 jadi ada penurunan 37.983 atau 75%. Untuk Teguran tahun 2019 berjumlah 28.286 sedangkan tahun 2020 adalah 47.892 jadi ada kenaikan 19.606 atau 69%.

Jenis pelanggaran lalu lintas sepeda motor penggunaan helm SNI untuk tahun 2019 adalah 18.679 sedangkan tahun 2020 sebanyak 6.498 atau ada penurunan 12.181 atau 65%. Berkendara di bawah pengaruh alkohol tahun 2019 adalah 65 kasus dan tahun 2020, sebanyak 0 kasus jadi ada penurunan 65 kasus atau 100%. Berkendara di bawah umur tahun 2019 adalah 6.996 kasus sedangkan tahun 2020 adalah 412 kasus jadi ada penurunan 6.284 kasus atau 94%.

“Jenis pelanggaran lalu lintas mobil dan kendaraan khusus tahun 2019 adalah 6.930 kasus sedangkan 2020 adalah 1.174 kasus sehingga ada penurunan 5.756 perkara atau 83%. Untuk Barang bukti tahun 2019 adalah SIM sebanyak 14.525 buah dan tahun 2020 4.297 buah, sehingga ada penurunan 10.228 buah atau 70%. STNK tahun 2019 sebanyak 35.657 buah sedangkan tahun 2020 sebanyak 8.395 buah, sehingga adalah penurunan 27.262 buah atau 76%. Kendaraan tahun 2019 sebanyak 662 buah sedangkan tahun 2020 sebanyak 169 buah atau ada penurunan 493 buah atau 74%,” ucap Kabid Humas Polda Jabar.

Sementara itu, sambung Kabid Humas, kecelakaan lalu lintas tahun 2019 sebanyak 55 kasus sedangakan tahun 2020 sebanyak 32 kasus jadi adanya penurunan 23 buah atau 42%. Jumlah korban meninggal dunia tahun 2019 sebanyak 36 orang dan tahun 2020 adalah 9 orang, sehingga ada penurunan 27 orang atau 75%.

“Korban luka berat tahun 2019 adalah 5 orang dan tahun 2020 adalah 9 orang jadi ada kenaikan 4 orang atau 80%. Jumlah luka ringan tahun 2019 adalah 80 orang dan tahun 2020 adalah 27 orang jadi ada penurunan 53 orang atau 66%,” paparnya.(Moh. Asep)