Jakarta – Wakil Jaksa Agung RI, Dr Arminsyah, mengharapkan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kejaksaan RI selalu meningkatkan daya saing, dan terus menerus melakukan inovasi di tengah perubahan yang sangat pesat saat ini.
Hal itu dikatakan Arminsyah saat membuka Pendidikan dan Latihan (Diklat) Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) Golongan III Angkatan I tahun 2019, di Badan Diklat Kejaksaan RI, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2019).
Arminsyah mengatakan, perkembangan teknologi informasi terutama pengkomputeran dan media sosial, telah memfasilitasi cara kerja birokrasi.
“Namun, teknologi tersebut juga memfasilitasi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan menuntut pelayanan yang lebih baik dari aparatur kejaksaan,” ujar Arminsyah.
“Pemanfaatan teknologi tersebut akan menjadi beban jika tidak diikuti dengan perubahan kerja. Mau tidak mau insan Adhyaksa harus melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh, meningkatkan kualitas kerja dan tata kelola pemerintahan serta menjaga akuntabilitas,” jelasnya.
“Suka tidak suka, insan Adhyaksa harus selalu open mind, terus melakukan inovasi, menyederhanakan proses kerja, memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, serta berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait,” papar Arminsyah.
Menyinggung tentang Diklat TAK ini, tambah Arminsyah, diselenggarakan sebagai sarana menciptakan sumber daya manusia pegawai Kejaksaan sebagai aparatur yang memiliki kualitas pengetahuan dan keterampilan, kemampuan profesional, integritas kepribadian dan disiplin guna melaksanakan tugas pokok, fungsi dan wewenangnya dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance).
“Diklat TAK ini merupakan salah satu upaya institusi Kejaksaan untuk mempersiapkan calon-calon Adhyaksa yang memahami, mengerti dan menjiwai akan tugas dan tanggung jawabnya serta mampu menunjukkan semangat pengabdian kepada negara yang berorientasi pada pelayanan publik,” terangnya.
“Apalagi saat memasuki era revolusi 4.0 telah membawa perubahan lanskap sosial, politik, ekonomi dan budaya di seluruh dunia,perkembangan, teknologi informasi terutama penkomputeran dan mensos memang memfasilitasi cara kerja birokrasi. Namun, teknologi tersebut juga memfasilitasi masyarakat untuk menyampaikan inspirasi dan menuntut pelayanan yang lebih baik dari aparatur kejaksaan,” pungkasnya.(Her)