Jelang Idul Adha, Peternak Sapi Di Bangka Mengaku Kekurangan Stok Karena PMK

oleh -99 Dilihat
Pengusaha Ternak Sapi Di Kecamatan Puding Besar, Ismail Yuhaidir

Bangka – Menjelang Hari Raya Idul Adha Tahun 2022, ketersediaan daging sapi di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terancam kekurangan stok. Hal ini disebabkan oleh merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

Begitu dikatakan oleh salah seorang pengusaha ternak sapi di Kecamatan Puding Besar, Ismail Yuhaidir atau di kenal dengan sebutan Bang mail kepada Wartawan, Senin (30/5/2022).

“Kita prediksi untuk Tahun ini kemungkinan pengiriman hewan kurban dari luar tidak masuk ke Daerah Bangka Belitung. Termasuk juga pengiriman keseluruh Indonesia, karena ada faktor PMK yang menyerang hewan ternak sapi,” kata Ismail Yuhaidir, yang juga anggota DPRD Kabupaten Bangka.

“Kita tidak tahu pasti penyebab penyakit dari mana asalnya, untuk mencegah penyebaran virus itu, salah satunya dengan membatasi pengiriman hewan kurban Tahun 2022 ini,” tambahnya.

“Sampai saat ini kita prediksi baru 30 persen masuk ke Provinsi Bangka Belitung, akibatnya kita kekurangan sapi kurban,” ungkapnya.

“Termasuk pengiriman hewan kambing dan hewan ternak lainnya pun tidak bisa karena ada masalah tersebut. Contohnya kambing banyak digunakan untuk akiqah pun tidak bisa karena pengiriman dari luar juga belum masuk,” paparnya.

Bang mail juga menyampaikan, sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau obatnya. “Cuma kita sebagai pengusaha sapi dan kambing sementara ini menggunakan obat tradisional, namun kita tetap memanggil dari dinas peternakan dan kesehatan hewan atau dokter yang khusus menangani bidang tersebut,” ucapnya.

Untuk mengatasi kurangnya pasokan hewan kurban sapi, Ismail mengakui dirinya sudah ke peternakan yang ada di kampung atau Desa yang belum terjangkit penyakit PMK. “Ternyata belum mencukupi, karena pengusaha ternak sapi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung belum begitu banyak,” katanya.

“Walaupun kita kumpul pengusaha sapi se Provinsi Babel, belum bisa mencukupi kebutuhan juga,” tukas anggota DPRD Kabupaten Bangka dari fraksi PDIP ini.

Ismail juga mengatakan, untuk mengantisipasi agar masyarakat bisa berkurban, ia tidak menjual sapi kekalangan perusahaan.

“Kita stop dulu kita lebih mengutamakan kepada masyarakat,” pungkasnya.(Ry)