Jakarta – Memasuki puncak peringatan Hari Bhakti Adhyaksa Ke-57 yang jatuh pada Sabtu 22 Juli 2017, Jaksa Agung HM Prasetyo berserta jajarannya melakukan ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
Sebelum mengelar acara tabur bunga, Jaksa Agung HM Prasetyo yang didampingi Jaksa Agung Muda Pidana Khusus selaku Ketua Umum Panitia HBA ke-57 Arminsyah, beserta jajaran Jaksa Agung Muda dan staff ahli serta jajarannya melakukan upacara di areal TMP Kalibata.
Saat kaki kiri memasuki gerbang TMP, Jaksa Agung dan para JAM serta staf jajarannya terlebih dahulu memberi penghormatan kepada mereka yang telah membangun negeri ini.
Kemudian, Jaksa Agung bersama jajarannya mengelar upacara dengan mengheningkan cipta, lalu meletakkan karangan bunga, setelah itu Jaksa Agung melakukan tabur bunga didampingi istrinya Ros Eliyana Prasetyo dan diikuti jajarannya.
Prasetyo yang tampak mengenakan Pakaian Seragam Lengkap Kejaksaan dengan mengenakan tanda kehormatan bintang Satya lencana tanpa patra, lalu dia menyampaikan doa dan melakukan tabur bunga didampingi istrinya Ros Elliyana di depan pusaran arwah para mantan Jaksa Agung.
Diantaranya, pusaran Soeprapto, pusaran Lenjend Soegih Arto, pusaran Singgih, pusaran Baharuddin Lopa, pusaran Letjen Sukarton, pusaran Letjen Ali Sa’id, pusaran Letjen Andi M. Ghalib.
Prasetyo juga tak lupa melakukan tabur bunga di atas pusaran tujuh pahlawan revolusi, diantaranya pusaran Jendral Anumerta Ahmad Yani.
Ritual tabur bunga kemudian dilanjutkan oleh Plt Wakil Jaksa Agung Bambang Waluyo dan para Jaksa Agung Muda dan Staf Ahli Jaksa Agung serta para jaksa lainnya sebagai penghormatan kepada para pendahulu yang pernah menorehkan jasanya dalam pembangunan bangsa ini, khususnya di dalam pembangunan hukum.
Prasetyo diakhir penghormatannya menorehkan pesan dan kesan atas kunjungan yang rutin dilakukan saat peringatan Hari Bhakti Adhyaksa yang jatuh pada tanggal 22 Juli.
“Dihari Bahtinya yang ke 57, tahun 2017 ini, jajaran Kejaksaan RI meneguhkan komitmennya untuk menyatukan tujuan, menyatukan sikap, dan hatinnya hanya untuk negeri,” tulis Prasetyo.(Her)
